TUGAS KE : 1 (SATU)
MATKUL : PERILAKU
KONSUMEN (SOFTSKILL)
“TUPPERWARE”
OLEH :
KELOMPOK 4
AMALIA NURSYAHFITRI 10211647
DANU SRI PURNOMO 11211743
DIFA DASA PUTRI 12211073
EGGY FACHRY 12211335
JESIKA DIANA SAPUTRI 18211182
PATRY UTAMA 15211517
PRASTYO ADI KURNIAWAN 15211560
REINARDUS HENDRAWAN Y. 15211940
KELAS 3EA18
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KALIMALANG
2013
“TUPPERWARE”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tupperware adalah perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan
produk plastic berkualitas untuk rumah tangga. Kantor ousatnya berkedudukan di
Orland Amerika serikat. Dengan sistem penjualan Direct Selling (penjualan
langsung). Kini Tupperware berkembang sangat pesat dan menjangkau pasar lebih
dari 100 negara. Di banyak negara, Tupperware selalu menempati ranking atas di
antara perusahaan-perusahaan direct selling lainnya.
Berawal dari penemuan material plastic yang telah
diperbaharui oleh Earl Tupper tahun 1938 di Amerika yang kemudian dikembangkan
pada tahun 1964. Maka lahirlah produk-produk inovatif dengan merk Tupperware
yang mempermudah kehidupan ibu-ibu rumah tangga di Amerika. Cara penjualan yang
unik diperkenalkan oleh Brownie Wise melalui Home Party yang informative dan
menyenangkan.Di berbagai belahan dunia, Home Party Tupperware kini lebih
dikenal dengan nama Tupperware Party. Diperkirakan setiap 2,3 detik
diselenggarakan Tupperware Party di salah satu dunia.
Tupperware selalu melahirkan produk-produk baru yang
inovatif dan berkuaitas, selalu jeli memanfaatkan teknologi dan tanggapan
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua produk
Tupperware memiliki desain unik dan inovatif dengan warna-warna yang khas,
trendi dan menarik. Produk Tupperware menggunakan bahan-bahan kualitas terbaik
yang aman bagi kesehatan, ramah lingkungan dan dijamin dengan garansi produk
(jika rusak dalam pemakaian normal). Itulah keistimewaan sekaligus komitmen
Tupperware : “Memberikan Kepuasan maksimal kepada semua pencinta dan pengguna produk
Tupperware dimana pun meraka berada”.
Secara resmi, Tupperware dipasarkan di Indonesia
tahun 1991 oleh PT Alif Rose di Jakarta adalah Distributor pertama, dan hingga
saat ini sudah ada lebih dari 70 Distributor resmi yang tersebar di berbagai
kota besar di seluruh Indonesia.
Dukungan oleh lebih dari 150.000 tenaga penjual independen (Tupper
Lady), Produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Berbagai
pelatihan dan bimbingan diberikan sebagai bekal untuk menjadi tenaga penjual
yang tanggauh.Walaupun terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan
pendidikan, tetapi ada satu persamaannya, yaitu mereka bisa menyisihkan waktu
untuk keluarga, sekaligus pencapaian karir dan penghasilan yang sangat
memuaskan.
Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi “Company of
Choice dan Brand of Choice”. Sedangkan misinya adalah “mengubah hidup orang dan
keluarganya menjadi lebih baik”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware karena menurut
Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari unit-unit pengambilan
keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa
perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki peranan penting dalam
sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan
dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi
perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Menurut Dharmmesta (1999:
128) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor harga, pelayanan,
kualitas produk dan promosi.
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Melihat keterkaitan variabel kualitas produk, harga,
promosi dan desain sebagai variabel independen, dan loyalitas sebagai variabel
dependen. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a)
Untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai
kualitas produk, harga, promosi dan desain produk pada Tupperware;
b)
Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen pada
Tupperware;
c)
Untuk membuktikan pengaruh faktor-faktor
kualitas produk, harga, promosi dan desain produk terhadap loyalitas konsumen
Tupperware.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KAJIAN TEORI
Menurut Kotler dan Amstrong (2000: 9), pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka untuk menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Untuk mencapai hal tersebut,
perusahaan perlu mendapatkan orientasi pada konsumen dengan menentukan
kebutuhan pokok konsumen, kelompok pembelian yang dijadikan sasaran pejualan,
menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan penelitian pada konsumen
dan menentukan harga yang paling sesuai agar produk yang dihasilkan dapat
memenuhi selera dan kebutuhan konsumen. Menurut Swastha (2009: 75), definisi
loyalitas pelanggan adalah kesetiaan konsumen untuk terus menggunakan produk
yang sama dari suatu perusahaan. Loyalitas menggambarkan perilaku yang
diharapkan sehubungan dengan produk atau jasa. Loyalitas konsumen akan tinggi
apabila suatu produk dinilai mampu memberi kepuasan tertinggi sehingga
pelanggan enggan untuk beralih ke merek lain. Adapun ciri-ciri konsumen yang
loyal terhadap barang atau jasa menurut Griffin (2002: 31) adalah sebagai
berikut :
a)
Melakukan pembelian berulang secara teratur;
b)
Membeli antar lini produk atau jasa;
c)
Mereferensikan kepada orang lain;
d)
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk
sejenis dari pesaing.
Kualitas
produk adalah suatu nilai dari produk atau jasa, dimana nilai produk atau jasa
sesuai dengan apa yang diharapkan atau melebihi apa yang diharapkan sehingga
produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemakainya (Kotler dan
Amstrong, 2000: 70). Kualitas yang baik dari suatu produk akan menghasilkan
kepuasan konsumen. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila produk
tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan atau
melebihi apa yang diinginkan konsumen. Menurut David dikutip Vincent Gasperz
untuk menentukan kualitas barang dapat melalui 8 dimensi (Umar, 2000: 37) yaitu
:
a)
Performance (Kinerja);
b)
Features (Fitur);
c)
Reliability (Keandalan);
d)
Conformance (Kesesuaian);
e)
Durability (Daya tahan);
f)
Service ability (Kemampuan layanan);
g)
Aesthetics (Estetika) ;dan
h)
Fit and finish (Fit dan selesai).
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya (Swastha, 2009: 241). Harga selain merupakan jalan
masuknya uang ke perusahaan, juga berhubungan dengan kualitas produk atau jasa.
Perusahaan harus mampu menciptakan strategi penentuan harga yang tidak hanya memberi
keuntungan bagi perusahaan, namun juga memuaskan pelanggannya.
Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2005: 132).
Beberapa jenis promosi yang sering disebut sebagai bauran promosi menurut Swastha
(2009: 238) adalah:
a)
Periklanan;
b)
Promosi penjualan;
c)
Personal selling; dan
d)
Public relation.
Secara lebih sederhana, Shimp (2002: 357-362), menggolongkan tujuan
iklan, yaitu :
a)
Informing (memberi informasi);
b)
Persuasioning (mempersuasi/membujuk);
c)
Reminding (mengingatkan);
d)
Adding value (memberi nilai tambah) dan
e)
Assisting (mendampingi) upaya-upaya lain dari
perusahaan.
Desain produk adalah masalah desain dari suatu produk
telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari
manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang
dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Angipora ,2002 : 175). Aspek desain
dalam kegiatan pemasaran merupakan salah satu pembentuk daya tarik terhadap
suatu produk.
Menghadapi perkembangan yang semakin canggih, setiap
perusahaan akan semakin bersaing antar satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya dalam hal inovasi dan pengembangan produk. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi tuntutan dan selera konsumen dari tahun ke tahun yang selalu berubah sesuai
dengan perkembangan teknologi dan jaman.
2.2 METODE PENELITIAN
Tipe penelitian adalah explanatory (jelas), populasi
penelitian seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Universitas Gunadarma
yang menjadi pelanggan Tupperware. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
100 responden dengan menggunakan Purposive Sampling dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
a)
Sehat jasmani dan rohani ;
b)
Dapat diwawancarai;
c)
Telah menggunakan Tupperware lebih dari 1 tahun;
d)
Membeli produk Tupperware lebih dari 1 kali
dalam 1 tahun terakhir;
e)
Responden merupakan karyawan salah satu fakultas
di Universitas Gunadarma.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Non Probability
Sampling dan teknik Purposive Sampling.
Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala likert.
Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, kuesioner, metode kepustakaan dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan
kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam analisis data kuantitatif yaitu
uji validitas dan reliabilitas, analisa regresi sederhana, analisa regresi
linear berganda, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis melalui uji t
dan uji F.
2.3 HASIL PENELITIN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan hasil
penelitian seperti pada table dibawah ini:
Tabel 1
Hasil Penelitian
NO.
|
UJI
HIPOTESIS
|
t
HITUNG/F HITUNG
|
SIGNIFIKANSI
|
DETERMINASI
|
HIPOTESA
|
1
|
Pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap Loyalitas (Y)
|
7,307
|
0,000
|
35,3%
|
Ha Diterima
|
2
|
Pengaruh Harga (X2)
terhadap Loyalitas (Y)
|
16,235
|
0,000
|
72,9%
|
Ha Diterima
|
3
|
Pengaruh Promosi (X3)
terhadap Loyalitas (Y)
|
6,858
|
0,000
|
32,4%
|
Ha Diterima
|
4
|
Pengaruh Desain (X4)
terhadap Loyalitas (Y)
|
4,603
|
0,000
|
17,8%
|
Ha Diterima
|
5
|
Pengaruh Kualitas Produk
(X1), Harga (X2), Promosi
(X3) dan Desain (X4)
terhadap Loyalitas (Y)
|
145,306
|
0,000
|
85,4%
|
Ha Diterima
|
Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Hasil
uji determinasi antara kualitas produk terhadap loyalitas sebesar 35,3%, ini
berarti 35,3% % variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk.
Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas. Hasil uji determinasi antara harga terhadap loyalitas sebesar 72,9%,
ini berarti 72,9% variasi atau perubahan yang terjadi pada variable loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh harga.
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas. Hasil uji determinasi antara promosi terhadap loyalitas sebesar
32,4%, ini berarti 32,4% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh promosi.
Desain berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas. Hasil uji determinasi antara desain terhadap loyalitas sebesar
17,8%, ini berarti 17,8% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh desain.
Kualitas produk, harga, promosi dan desain
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Hasil uji determinasi
antara kualitas produk, harga, promosi dan desain terhadap loyalitas sebesar
85,4%, ini berarti 85,4% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk, harga, promosi dan desain.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dinyatakan bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi dan desain
berpengaruh terhadap loyalitas. Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran
keterikatan konsumen terhadap sebuah merek. Secara umum dikatakan bahwa
konsumen puas dengan keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang didapatkan.
Konsumen akan memilih produk dengan kualitas produk
yang baik. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai bahwa produk Tupperware
memiliki kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dari
penelitian ini diketahui bahwa kualitas dari produk Tupperware telah sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen meluputi kegunaan, kesesuaian produk, daya
tahan, keawetan dan keistimewaan tambahan yang dimiliki oleh produk Tupperware.
Konsumen akan membandingkan kualitas produk dengan
produk lain sehingga konsumen dapat menentukan produk yang dipilih untuk jangka
waktu yang lama.
Kemudian penilaian yang baik mengenai produk yang
sesuai dengan tingkat baik atau tidaknya kualitas produk yang diberikan dengan
kesesuaian harga mendorong pelanggan untuk setia terhadap produk tersebut.
Harga yang wajar akan menjadi keputusan bagi konsumen untuk tetap setia pada
produk tersebut. Hasil ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristrik,
harga produk Tupperware sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang
diharapkan oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen atau calon konsumen
akan mengharapkan harga produk yang sesuai dengan keistimewaan produk yang ada,
harga yang relatif terjangkau dan harga yang sudah sesuai dengan manfaat
produk.
Promosi menurut Kotler (2000: 355) merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran (target consumers)
agar membelinya. Iklan yang memiliki daya tarik tinggi akan meningkatkan
kesadaran merek, mendorong pencobaan terhadap merek, dan menekankan pembelian ulang.
daya tarik iklan yang tinggi akan memunculkan memori yang kuat dibenak konsumen
yang nantinya mendorong munculnya perilaku pembelian ulang di masa depan.
Pembelian ulang tersebut merupakan indikator dari munculnya loyalitas konsumen
yang tinggi. Semakin tinggi daya tarik dari promosi maka semakin tinggi
munculnya loyalitas konsumen.
Konsumen dalam mencari atau memilih produk akan
mempertimbangkan faktor desain produk tersebut, Tupperware dinilai oleh
konsumen memiliki desain yang menarik, bervariatif dengan konsep yang tidak
terlihat ketinggalan zaman. Selanjutnya dari kondisi tersebut diperoleh adanya
loyalitas pelanggan yang semakin tinggi yang dapat dilakukan oleh konsumen.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Faktor yang paling berpengaruh adalah harga, sebesar
72,9% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh harga, sisanya yaitu sebesar 27,1% perubahan yang terjadi pada
variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar harga. Harga
produk Tupperware adalah sangat tinggi. Dengan harga yang sangat tinggi
tersebut konsumen mendapatkan kualitas yang baik dan manfaat dari produk
Tupperware seperti yang mereka harapkan.
Yang kedua adalah kualitas produk, sebesar 35,3%
variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh kualitas produk, sisanya sebanyak 64,7% perubahan yang terjadi
pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar kualitas produkKualitas
produk Tupperware adalah sangat baik. Hal ini dikarenakan produk Tupperware
dapat menjalankan fungsinya untuk kegiatan sehari-hari, produk yang diberikan
sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan, memiliki keawetan dan daya tahan
yang bagus serta memiliki sangat banyak keistimewaan.
Yang ketiga adalah promosi, sebesar 32,4% variasi
atau perubahan yang terjadi pada variable loyalitas konsumen dipengaruhi oleh
promosi, sisanya sebesar 67,6% perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar promosi. Promosi yang disampaikan oleh
Tupperware tergolong baik. Media promosi yang digunakan oleh Tupperware
bervariasi dan memiliki daya tarik promosi yang menarik. Pesan yang disampaikan
jelas dan lengkap serta frekuensi kegiatan promosi yang dilakukan juga sering.
Yang terakhir adalah desain, Sebesar 17,8% variasi
atau perubahan yang terjadi pada variable loyalitas konsumen dipengaruhi oleh
desain, sisanya sebesar 82,2% perubahan yang terjadi pada variable loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar desain. Desain dari produk
Tupperware adalah bagus. Bentuk dan warna dari produk Tupperware dapat
dikatakan menarik. Desain grafis yang ditawarkan juga menarik perhatian.
Sehingga dapat dikatakan penampilan keseluruhan produk Tupperware menarik.
Nilai korelasi antara variabel kualitas produk (X1),
harga (X2), promosi (X3) dan desain (X4) terhadap variabel loyalitas konsumen
(Y) yaitu sebesar 0,927 yang termasuk kategori korelasi sangat kuat. Jadi dapat
dinyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel
kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan desain (X4) secara
bersama-sama terhadap variable loyalitas konsumen (Y). Sebesar 85,4% variasi
atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas
produk, harga, promosi dan desain. Loyalitas konsumen Tupperware adalah sangat
tinggi. Konsumen sangat sering melakukan pembelian berulang dan mereka memiliki
kemauan untuk merekomendasikan produk Tupperware kepada orang lain. Konsumen
juga sangat tidak ingin berpindah kepada produk lain yang sejenis.
3.2 SARAN
Kualitas produk yang dimiliki oleh Tupperware sudah
sangat baik. Oleh karena itu kualitas dari produk hendaklah dipertahankan agar
konsumen terus loyal terhadap produk Tupperware dan tidak berpindah pada produk
lain yang sejenis karena saat ini banyak bermunculan produk-produk plastic yang
menyerupai Tupperware.
Harga dari produk Tupperware yang sangat tinggi,
bagi konsumen kelas menengah ke bawah dirasakan tidak terjangkau sehingga
mereka harus mencicil apabila ingin membeli. Hendaknya Tupperware dapat sedikit
menurunkan harga produk agar konsumen kelas menengah ke bawah dapat juga
menggunakan produk Tupperware dan merasakan keistimewaan-keistimewaan yang
dimiliki oleh produk Tupperware.
Promosi yang dilakukan oleh Tupperware jarang
diketahui oleh masyarakat. Hendaknya Tupperware lebih gencar lagi dalam
melakukan promosi agar Tupperware lebih dikenal oleh masyarakat banyak karena
masih banyak yang mengenal Tupperware hanya sebagai barang plastic biasa yang
memiliki harga yang mahal. Mereka kurang mendapatkan informasi mengenai
Tupperware dan kelebihannya.
Desain yang dimiliki oleh produk Tupperware
khususnya desain grafis untuk kid’s collection hendaknya lebih beragam lagi
karena anak-anak menyukai hal-hal atau gambar yang ceria dan lucu.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmmesta,
Basu Swastha. 1999. Loyalitas Pelanggan:Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia vol.14 no.3 1999.
Griffin,
Jill. 2002. Costumer Loyalty. Jakarta: Erlangga.
Kertajaya,
Hermawan. 2002. Marketing Plus 2000. Jakarta: Gramedia.
Kotler,
Philip dan Gary Amstrong. 2000. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Marius P.
Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Swastha,
Basu. 2009. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono,
Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.
Umar Husein.
2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
SUMBER :
Google
0 komentar:
Posting Komentar